Strategi Investasi Kripto Jangka Panjang yang Berhasil
Investasi pada umumnya merupakan perencanaan jangka panjang, yang idenya berawal dari menyimpan uang di pasar, lalu mendapatkan bunga atau menjualnya saat harga naik, sehingga investor dapat meningkatkan tabungan atau rencana pensiunnya di pasar keuangan apa pun, seperti saham, forex, mata uang kripto, dan/atau logam mulia. Namun, patut diperhatikan bahwa untuk dapat berinvestasi jangka panjang dengan sukses bukanlah tugas yang mudah, apalagi di pasar mata uang kripto.
Investasi kripto dalam jangka panjang berarti berinvestasi dalam mata uang kripto selama lebih dari satu tahun, atau yang lebih dikenal dengan istilah HODLing. Investasi jangka panjang sejatinya sangat berbeda dengan spekulasi jangka pendek, dan mengharuskan investornya untuk memiliki pengetahuan eksplisit mengenai segala tindakan yang diambil mengingat kewajiban mereka untuk menahan aset selama satu tahun atau lebih. Karenanya, menjadi investor jangka panjang berarti siap menerima jumlah risiko yang lebih tinggi (ditambah dengan periode waktu) untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Berinvestasi mata uang kripto dalam jangka panjang sejatinya tidak luput dari risiko bawaan karena pasar ini masih asing bagi kebanyakan orang. Namun, kabar baiknya adalah pasar kripto semakin dikenal dari hari ke hari, dan bahkan diawasi oleh institusi terkait, sehingga memberikan peluang investasi yang baik bagi investor jangka panjang yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka.
Berinvestasi tanpa pendekatan sistematis dapat menyebabkan setiap keputusan investasi menjadi usang. Untuk menghindarinya, investor harus fokus dalam membangun strategi investasi dengan penilaian risiko yang tepat dan strategi keluar.
Di bagian selanjutnya, kami akan memberikan panduan lengkap mengenai strategi investasi jangka panjang.
Apa yang Dimaksud dengan Investasi Jangka Panjang?
Secara umum, investasi jangka panjang merupakan bentuk strategi perdagangan yang mencari keuntungan dengan menahan aset selama lebih dari tiga tahun. Investasi jangka panjang standar terjadi pada saat perusahaan X menahan investasi yang signifikan dari perusahaan Y tanpa memiliki mayoritas saham dengan hak suara. Harga beli aset dalam investasi jangka panjang dianggap sebagai item neraca, sedangkan dalam investasi jangka pendek, saham berkaitan dengan laba/rugi perusahaan. Kemudian, penjualan investasi jangka panjang biasanya diklasifikasikan sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan tidak berkaitan dengan laba/rugi langsung.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelasnya, perhatikan contoh praktis berikut.
Mari memulainya dengan dua bersaudara bernama Bill dan Joe. Bill dan Joe menabung sebesar $100 per bulan untuk rencana investasi jangka panjang mereka, dan setelah 20 tahun, masing-masing dari mereka mendapatkan $24.000 dengan imbal hasil tahunan yang sama, yaitu sebesar 8%. Bill mulai berinvestasi pada usia 36 tahun, sementara Joe menunggu sampai usianya mencapai 46 tahun. Pada usia 56, Bill akan memiliki jumlah total $131.613, dan saldo Joe akan menjadi $59.295.
Dalam contoh terlihat bahwa imbal hasil telah digandakan untuk investasi yang sama karena Bill memulai sepuluh tahun lebih awal dari Joe. Artinya, opsi untuk berinvestasi dalam jangka panjang jauh lebih menguntungkan daripada berinvestasi dalam jangka pendek (karena bunga yang masih harus dibayar).
Dalam pasar mata uang kripto, memegang investasi dalam jangka panjang lebih dikenal dengan istilah “HODL”, yang merupakan versi salah eja dari “hold”, dan akhirnya menjadi meme pasar kripto setelah diposting di Forum Bitcointalk pada bulan Desember 2013. (Beberapa investor kripto mengintepretasikannya dengan sedikit sentuhan humor sebagai "hold on for dear life".) Sekarang ini, istilah "HODL" biasanya lebih mengacu pada strategi investasi beli dan tahan dalam konteks pasar mata uang kripto.
Mengapa Berinvestasi Jangka Panjang di Pasar Volatil?
Investasi jangka panjang dapat dikatakan sebagai cara yang andal untuk memaksimalkan imbal hasil dari aset yang stabil. Oleh karenanya, tak mengherankan jika banyak orang yang minim pengetahuan akan analisis teknis dan perilaku pasar, yang mengandalkan investasi jangka panjang. Salah satu keuntungan dari investasi jangka panjang adalah investor tidak perlu mengamati pasar setiap hari/minggu, atau membuat keputusan perdagangan berdasarkan analisis pasar intraday.
Berinvestasi dalam aset perdagangan tidak termasuk ke dalam strategi jangka panjang, tetapi dapat dijadikan opsi oleh investor jika tujuannya adalah menjualnya setelah beberapa tahun. Dengan demikian, aset perdagangan tersebut akan dianggap sebagai item aset tidak lancar di neraca, dan keuntungannya akan ditampilkan berdasarkan nilai wajar. Di sisi lain, laba/rugi dari investasi jangka pendek akan memengaruhi laba/rugi institusi secara langsung. Pengaruh langsung tersebut tentunya efektif bagi institusi yang ingin meningkatkan asetnya dan mendapatkan keuntungan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada laporan laba rugi. Namun, perlu diingat bahwa investasi jangka panjang memerlukan jumlah investasi yang signifikan yang sering kali sulit dimiliki oleh banyak individu atau institusi.
Dalam investasi jangka pendek, trader menghasilkan uang dari fluktuasi harga jangka pendek yang dapat memberikan lebih banyak keuntungan daripada sekadar menahan aset. Alhasil, investasi jangka panjang cenderung berisiko karena tidak ada cara untuk mengubah keputusan investasi setelah eksekusi. Namun, dalam hal biaya broker, pajak keuntungan modal, dan biaya profesional, jika dibandingkan dengan investasi jangka pendek, tentunya investasi jangka panjang lebih murah dan hanya membutuhkan sedikit usaha.
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa berinvestasi jangka panjang merupakan cara yang baik untuk mendiversifikasi portofolio di pasar berkembang, seperti Bitcoin atau mata uang kripto lainnya, seraya memegang investasi jangka pendek di pasar tradisional.
Jenis Mata Uang Kripto untuk Investasi Jangka Panjang
Ada dua cara untuk berinvestasi di pasar kripto:
HODL
Perdagangan aktif
Dengan HODL, investor lazimnya membeli Bitcoin atau mata uang kripto lainnya, lalu menahannya untuk jangka waktu yang lama, seraya mengabaikan fluktuasi jangka pendek yang ada. Dalam hal ini, menemukan aset atau saham kripto tertentu yang baik untuk investasi jangka panjang, tentunya bukanlah hal yang mudah. Namun, perlu digaris bawahi bahwa mata uang kripto yang berhasil selamat dari peristiwa kejatuhan kripto (crypto crash) pada tahun 2018 (karena stabilitas pasar dan penerimaan pasar) merupakan mata uang kripto yang terkemuka.
Lantas, apa saja, sih, mata uang kripto yang berhasil selamat dari peristiwa kejatuhan kripto tersebut? Ini dia, daftar lima mata uang kripto terkemuka yang berhasil selamat dari peristiwa tersebut!
Mata uang kripto yang menghasilkan dividen juga efektif untuk investasi jangka panjang. Dapat dipahami bahwa investor yang menahan aset kripto dapat menghasilkan dividen dan apresiasi harga. Berikut adalah daftar aset digital yang efektif untuk investasi jangka panjang:
Neo (NEO)
Decred (DCR)
Komodo (KMD)
PIVX (PIVX)
Reddcoin (RDD)
Navcoin (NAV)
Neblio (NEBL)
Namun, perlu diperhatikan bahwa berinvestasi dalam mata uang kripto membutuhkan pendekatan sistematis. Karenanya, strategi investasi yang tepat wajib dimiliki oleh investor guna membuat keputusan investasi yang tepat pula.
Strategi Investasi
Penting untuk memiliki rencana jika Anda memiliki sesuatu yang ingin dicapai. Sama halnya dengan strategi investasi jangka panjang yang penting untuk dimiliki bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang. Strategi investasi jangka panjang terdiri dari rencana investasi lengkap yang mempertimbangkan tujuan investasi, penilaian risiko, horizon waktu (horizon investasi), implikasi pajak, dan rencana masuk & keluar. Strategi perdagangan yang wajib dimiliki oleh investor adalah strategi perdagangan yang diteliti secara cermat, efektif di pasar, dan memiliki sejarah yang panjang dalam memberikan imbal hasil. Namun, perlu diingat bahwa berinvestasi di pasar kripto tidaklah sama dengan berinvestasi di forex tradisional atau pasar saham. Oleh sebab itu, berinvestasi di pasar kripto memerlukan beberapa strategi yang eksklusif sekaligus efektif.
"HODL" merupakan salah satu strategi investasi yang efektif karena investor hanya perlu menahan asetnya. Strategi investasi berikutnya adalah dollar-cost averaging(DCA), yaitu strategi investasi mata uang kripto yang diterapkan oleh investor dengan mengalokasikan jumlah modal secara berkala, dan merupakan "rahasia besar" bagi investor kecil yang tidak dapat mengumpulkan persyaratan investasi sekaligus. Kemudian, strategi investasi lainnya adalah relokasi aset, yang memungkinkan keputusan investasi dibuat setelah menganalisis faktor ekonomi makro.
Rute baru menuju kesuksesan investasi jangka panjang tergantung pada pelaksanaan dan pengelolaan risiko. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, investor harus memasukkan horizon waktu dan penilaian risiko dalam strateginya. Di samping itu, investor pun harus memiliki pengetahuan yang jelas mengenai jangka waktu investasi yang diinginkan — dan kemampuan dalam menanggung risiko.
Biaya Investasi Kripto dalam Jangka Panjang
Investasi jangka panjang tentunya lebih murah daripada melakukan perdagangan, tetapi investor harus memperhatikan beberapa biaya yang tinggi sebelum memutuskan untuk terjun ke pasar. Berikut adalah beberapa biaya yang harus diperhatikan pada saat berinvestasi kripto dalam jangka panjang:
Biaya Penasihat Keuangan: Biaya penasihat keuangan adalah jumlah yang biasanya dibayarkan investor kepada profesional investasi, keuangan, dan uang. Dewasa ini terdapat banyak perusahaan penasihat kripto yang menawarkan panduan investasi kripto atau peringkat, seperti peringkat investasi jangka panjang Vanguard, yang sering kali berguna untuk menemukan peluang investasi potensial.
Rasio Biaya: Rasio biaya mengacu pada jumlah aset yang digunakan dalam hal administrasi dan biaya operasional lainnya. Investor harus menemukan aset kripto potensial yang memiliki rasio biaya lebih rendah.
Bunga majemuk melalui pinjaman dan pembayaran kartu kredit: Jika investasi jangka panjang di pasar kripto mencakup uang dari pinjaman dan kartu kredit, maka akan dikenakan beban bunga. Jika hasilnya kurang dari beban bunga, investor sebaiknya menghindari membeli aset tertentu.
Apakah Investasi Jangka Panjang Merupakan Strategi yang Baik Saat Pasar Turun?
“Buy the dip” berarti membeli aset kripto ketika harganya turun, dan dengan asumsi bahwa harganya akan meningkat ke nilai yang lebih tinggi. Peluang tersebut muncul dengan memperhatikan grafik harga untuk waktu yang lama dan mengamati saat harga tiba-tiba jatuh ke titik terendah yang substansial, sehingga tampak sebagai penurunan jangka pendek.
Pada tahun 2018, harga Bitcoin jatuh dari puncak harganya sebesar $19.675 ke level $5.933. Karenanya, jika ada yang membeli dengan nilai lebih rendah, momen tersebut akan dianggap sebagai buy the dip. Namun, pasar keuangan berjalan di sesi zig-zag, membentuk swing high dan swing low, sehingga sering kali sulit untuk menemukan penurunan yang sebenarnya. Metode terbaik adalah menemukan tekanan bearish yang kuat di pasar yang menyebabkan beberapa posisi terendah.
Metode lain yang dapat diandalkan adalah dengan mengutip laporan analis, guna memahami pendapat ahli terkait pergerakan tersebut. Investor yang memiliki pengetahuan substansial mengenai analisis teknis lebih siap untuk menafsirkan laporan analis mengenai penurunan pasar. Terakhir, bursa mata uang kripto yang bagus dengan harga yang dapat diandalkan dan biaya rendah adalah sumber yang bagus saat buy the dip.
Secara keseluruhan, kesuksesan dalam buy the dip bergantung pada potensi kripto tertentu terhadap pertumbuhan di masa depan. Salah satu contoh terbaik adalah Bitcoin, yang anjlok selama pandemi Covid-19. Investor yang membeli aset tersebut saat harganya anjlok dan menahannya, kini tengah menikmati keuntungan sebesar tiga digit.
Kesimpulan
Dari seluruh pembahasan terperinci di atas, kita dapat memahami dengan jelas bahwa investasi jangka panjang akan menjadi sangat efektif jika investor dapat memilih aset yang tepat. Tidak ada ukuran yang pasti untuk menilai bahwa investasi jangka panjang jauh lebih berhasil daripada investasi jangka pendek. Pada akhirnya, semuanya tergantung pada cara berpikir investor dan perilaku pasar. Namun, Anda sangat dianjurkan untuk membagi investasi ke dalam investasi jangka pendek dan jangka panjang sebagai bagian dari diversifikasi portofolio.
Terakhir, penting bagi investor untuk memiliki pengetahuan yang kuat mengenai analisis teknis, yang mengacu pada antisipasi pergerakan harga mata uang kripto dengan mengamati perilaku harga sebelumnya, guna memahami perilaku pasar