ETP vs. ETF: Perbedaan Penawaran Exchanged-Traded
Apakah Anda menimbang opsi antara exchange-traded product (ETP) dan exchange-traded fund (ETF) untuk portofolio investasi Anda? Singkatnya, ETF adalah bagian dari ETP, yang menawarkan harga waktu nyata dan fleksibilitas perdagangan seperti saham, menjadikannya kelas aset yang sangat likuid. Panduan kami berfokus pada ETP dan ETF untuk mempelajari perbedaan, struktur, dan cara keduanya cocok dengan beragam strategi investasi.
Poin Penting:
ETP dan ETF adalah penawaran exchange-traded dengan struktur, peraturan, dan likuiditas yang berbeda. ETF adalah jenis ETP, dengan fitur berbeda seperti likuiditas harian, dan biasanya lebih populer karena fleksibilitas perdagangan dan biaya yang lebih rendah.
Terdapat beragam ETP, seperti ETF, ETN, ETMF, dan ETC, yang semuanya memiliki risiko dan struktur tersendiri yang disesuaikan untuk kelas aset yang berbeda. ETF umumnya menawarkan diversifikasi yang lebih besar, dan diregulasi dengan perlindungan investor berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Investasi tahun 1940.
Investor harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, toleransi risiko, dan eksposur pasar yang diinginkan ketika memilih antara ETP dan ETF. ETF umumnya menarik bagi mereka yang mencari risiko dan biaya yang lebih rendah, sementara ETP, termasuk produk leverage atau inverse, ditujukan untuk mereka dengan strategi berisiko lebih tinggi.
Memahami ETP dan ETF
ETP dan ETF hadir sebagai pemain utama dalam platform investasi daring. Di bawah ini, artikel ini menganalisis kedua instrumen keuangan tersebut.
Beberapa informasi dasar tentang ETP:
ETP adalah dana investasi yang diperdagangkan di bursa efek.
Sebagai instrumen keuangan, ETP mengikuti indeks, komoditas, atau aset dasar.
Menawarkan kenyamanan untuk perdagangan dan akses pada berbagai kelas aset.
Sebagai jenis ETP dengan karakteristik berbeda (tidak seperti reksa dana), ETF:
diperdagangkan seperti saham di bursa
menyerupai reksa dana dalam struktur investasi gabungannya
menyediakan informasi likuiditas harian dan harga waktu nyata
Fitur tersebut membuat ETF populer di kalangan investor.
Investor memilih mengalokasikan dana pada ETF karena likuiditasnya yang tinggi. ETD dapat diperdagangkan sepanjang hari, seperti halnya saham, menawarkan tingkat fleksibilitas yang sulit ditandingi kepada investor.
Apa Itu ETP?
ETP (exchange-traded product) mirip dengan “kantong campuran permen” karena berisi beragam produk investasi, seperti:
Exchange-traded fund (ETF)
Exchange-traded note (ETN)
Exchange-traded managed fund (ETMF)
Exchange-traded commodities (ETC)
Semua kategori ETP memiliki karakteristik dan struktur yang berbeda yang disesuaikan dengan kelas aset dan strategi investasi yang berbeda. Investor dapat menggunakan ETP sebagai alat yang nyaman untuk mendiversifikasi portofolio mereka. Instrumen keuangan ini memberikan cara mudah untuk mengakses berbagai opsi investasi.
ETN, contohnya, mengandung berbagai risiko, termasuk risiko kredit yang terkait dengan stabilitas keuangan emiten. ETN juga memiliki risiko call, yang dapat mengakibatkan potensi kerugian jika emiten menarik kembali ETN tersebut. Namun, imbal hasil ETN umumnya terkait dengan performa indeks dasar atau acuan (setelah dikurangi biaya). Artinya, ETN dapat memberi eksposur bagi investor terhadap indeks dan berpotensi memberikan imbal hasil atraktif.
Apa Itu ETF?
ETF (exchange-traded funds) memiliki portofolio investasi yang terdiversifikasi, umumnya mengikuti indeks investasi dasar seperti saham atau obligasi. Investor membeli dan/atau menjual saham ETF di bursa, mirip dengan proses perdagangan saham. Exchange-traded funds dapat terdiri dari berbagai macam investasi, seperti:
Saham
Komoditas
Obligasi
Kripto
Kombinasi dari produk di atas
ETF menawarkan diversifikasi dan fleksibilitas untuk investor. ETF yang dikelola secara pasif dirancang untuk mengikuti performa indeks atau sektor, menawarkan efektivitas biaya dan transparansi.
ETF memiliki beberapa keunggulan dibandingkan reksa dana, antara lain sebagai berikut:
Diperdagangkan di bursa saham selama jam perdagangan, menawarkan investor keuntungan likuiditas harian.
ETF memberikan kemampuan penting untuk melakukan perdagangan tanpa menyebabkan dampak besar pada harga.
Dapat dikelola secara aktif atau pasif, setiap pendekatan memiliki dampak tersendiri terhadap rasio biaya.
Tidak seperti perdagangan reksa dana, yang dieksekusi di akhir hari perdagangan, ETF dapat dibeli dan dijual sepanjang hari perdagangan.
ETP vs. ETF
Setelah membahas ETP dan ETF secara terpisah, sekarang saatnya membandingkan keduanya. Meskipun ETP dan ETF sama merupakan penawaran exchange-traded yang memberikan eksposur bagi investor terhadap berbagai kelas aset, tetapi keduanya memiliki struktur, regulasi, dan karakteristik perdagangan yang berbeda. ETP diperdagangkan di bursa dengan cara yang mirip dengan perdagangan saham, dan dapat termasuk exchange-traded commodities (ETC) yang memberikan eksposur terhadap komoditas melalui saham. Di sisi lain, ETF adalah kumpulan sekuritas yang mengikuti indeks dasar, dan dapat mencakup investasi seperti saham dan obligasi.
Dalam hal likuiditas, ETF umumnya memiliki karakteristik yang lebih unggul dibandingkan dengan ETP, sehingga lebih disukai dan lebih menguntungkkan untuk investor. Fleksibilitas perdagangan, diversifikasi portofolio, manajemen risiko, biaya lebih rendah, dan keuntungan pajak, membuat ETF lebih populer dibandingkan ETP.
Struktur dan Regulasi
Mayoritas ETP terstruktur sebagai ETF, yang terdaftar dan diregulasi oleh SEC sebagai perusahaan investasi berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Investasi tahun 1940 dalam hal struktur dan regulasinya. Hal ini memberikan tingkat pengawasan dan transparansi kepada investor. ETF umumnya memusatkan investasinya pada saham, obligasi, atau sekuritas utang, dan tunduk pada persyaratan diversifikasi. Yang disebutkan sebelumnya diperdagangkan di bursa saham, memberikan likuiditas dan fleksibilitas kepada investor.
Namun, terdapat perbedaan dalam regulasi pengawasan antara ETF dan ETP lainnya, seperti ETN. ETF harus mematuhi regulasi dari Undang-Undang Perusahaan Investasi tahun 1940, dan berada di bawah pengawasan ketat, seperti pengawasan dewan direksi dan Otoritas Pengawas Industri Keuangan (FINRA).
Di sisi lain, ETN tidak memiliki mekanisme pengawasan dewan, mengindikasikan kerangka kerja regulasi yang kurang ketat.
Perdagangan dan Likuiditas
Meskipun ETP dan ETF sama-sama terdaftar di bursa saham, ETF umumnya memiliki likuiditas yang lebih tinggi danspread penawaran-permintaan lebih kecil. Likuiditas ETF yang lebih tinggi dibandingkan dengan ETP ini dipengaruhi oleh komposisi dan volume perdagangan sekuritas penyusun ETF, serta volume perdagangan dan lingkungan investasi.
Spread penawaran permintaan dapat berbeda untuk ETP dan ETF. Namun, ini adalah aspek krusial bagi ETF, karena ETF diperdagangkan mirip dengan saham tunggal, sehingga spread lebih relevan. ETF dengan popularitas tinggi dan volume perdagangan besar umumnya memiliki spread penawaran permintaan dan penawaran yang lebih kecil, tetapi ETF yang kurang populer, atau ETF dengan sekuritas dasar yang tidak likuid, mungkin memiliki spread yang lebih lebar.
Diversifikasi dan Manajemen Risiko
ETF dan ETP memungkinkan diversifikasi danmanajemen risiko. Namun, tingkat diversifikasi tergantung pada produk tertentu dan aset dasarnya.
Contoh, ETC memberikan akses pada komoditas, sedangkan ETF seperti iShares Core ETF memungkinkan investor membangun portofolio yang lengkap untuk tujuan jangka panjang. ETF umumnya mengikuti berbagai aset dasar, menawarkan diversifikasi yang lebih luas dibandingkan dengan ETP tertentu yang mungkin berfokus pada industri atau komoditas tertentu.
Kurangnya diversifikasi dalam ETF dan ETP dapat menyebabkan eksposur yang lebih tinggi pada sektor tertentu, yang dapat merugikan ketika terjadi penurunan di sektor tersebut. Selain itu, ETF leverage atau inverse mungkin menghadapi inefisiensi pajak karena pengaturan ulang harian, yang berpotensi menghasilkan keuntungan atau kerugian kena pajak.
Jenis ETP dan ETF
Banyak sekali opsi pasar untuk memenuhi strategi investasi yang berbeda, seperti manajemen pasif vs aktif, fokus sektor dan industri, serta produk leverage dan inverse. ETF pasif dirancang untuk mengikuti performa indeks atau sektor. Menawarkan keunggulan seperti efektivitas biaya dan transparansi, menjadikannya pilihan yang menguntungkan bagi investor yang cenderung menyukai pendekatan investasi pasif.
Sebaliknya, ETF aktif diawasi oleh para profesional berpengalaman, dengan tujuan mengungguli indeks acuan. Berbeda dengan ETF pasif, ETF aktif menggunakan strategi investasi yang beragam dan dapat menyesuaikan alokasi portofolio sesuai kondisi pasar.
Pasif vs. Aktif
Dalam lingkup ETP dan ETF, strategi pasif dan strategi aktif memberikan pendekatan investasi yang berbeda.
ETP dan ETF Pasif:
Mengikuti indeks dasar
Umumnya lebih murah dan lebih hemat pajak dibandingkan dengan produk aktif
Menawarkan metode berbiaya rendah untuk mendapatkan eksposur pada beragam investasi
Di sisi lain, ETP dan ETF aktif juga memiliki karakteristik berikut:
Mereka mempekerjakan manajer portofolio untuk membuat keputusan investasi.
Produk ini bertujuan untuk mengungguli pasar, menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi tetapi juga memiliki risiko dan biaya yang lebih tinggi.
Performa ETP dan ETF aktif dipengaruhi oleh kemahiran dan keahlian manajer portofolio, serta faktor eksternal seperti likuiditas pasar, volume perdagangan, dan lanskap investasi yang lebih luas.
Fokus Sektor dan Industri
ETF dan ETP menawarkan peluang investasi terarah di segmen pasar tertentu, yang dapat dikategorikan secara luas pada sektor dan industri. Meskipun kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, tetapi terdapat sedikit perbedaan:
ETF Sektor: ETF ini berfokus pada kategori ekonomi yang lebih luas, yang mencakup berbagai industri. Contoh, ETF Sektor dapat menargetkan sektor keuangan, seperti industri perbankan, asuransi, dan real estat. ETF sektor memungkinkan investor untuk berinvestasi pada sekumpulan industri dalam satu sektor ekonomi, memungkinkan eksposur yang terdiversifikasi untuk sektor tersebut.
ETF Industri: Sebaliknya, ETF industri berkonsentrasi pada industri tertentu dalam suatu sektor. ETF ini menyediakan investasi yang lebih terfokus pada industri tertentu, seperti teknologi dalam sektor yang lebih besar, yaitu informasi dan komunikasi. ETF industri memungkinkan investor untuk menargetkan tren tertentu atau melakukan lindung nilai terhadap risiko dalam industri tertentu.
Selain ETF, jenis ETP lainnya juga dapat menawarkan peluang investasi yang berfokus pada sektor atau industri. Namun, penting untuk membedakan antara ETF dan ETP lainnya:
ETF adalah dana investasi yang diperdagangkan di bursa saham, umumnya dirancang untuk mengikuti indeks, komoditas, atau kumpulan aset. Dapat berupa sektor atau industri tertentu, seperti yang dijelaskan di atas.
ETP lainnya, seperti ETN atau ETC, juga memberikan eksposur pada segmen pasar yang berbeda, tetapi mungkin memiliki struktur, risiko, dan kerangka kerja peraturan yang berbeda. Contoh, ETN adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh lembaga keuangan, dan performanya terkait dengan indeks atau strategi pasar tertentu, sedangkan ETC berfokus secara khusus pada komoditas.
Leverage dan Inverse
ETP dan ETF leverage dan inverse menawarkan pendekatan investasi berbeda. ETP leverage bertujuan untuk meningkatkan performa indeks dasar atau kelas aset dengan menggunakanderivatif keuangan. Amplifikasi ini dicapai melalui penggunaanleverage, yang dapat meningkatkan potensi keuntungan serta risiko. Sementara itu, ETP inverse adalah instrumen keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan imbal hasil yang berkorelasi terbalik dengan performa acuan atau indeks tertentu. Contoh, jika indeks dasar turun 1%, ETP inverse yang dirancang untuk mengikuti indeks tersebut secara terbalik akan menargetkan peningkatan 1%, sebelum dikurangi tarif dan biaya.
Produk ini ditujukan untuk investor berpengalaman yang mencari imbal hasil lebih tinggi atau strategi lindung nilai. Namun, berinvestasi dalam ETP leverage dan inverse mempunyai risiko tersendiri, terutama di pasar volatil. Terdapat potensi imbal hasil yang berbeda jauh dari performa indeks dasar atau acuan dari waktu ke waktu.
Biaya dan Tarif
Seperti semua instrumen investasi, baik ETP maupun ETF dikenakan biaya dan tarif. Tarif ini, disebut rasio biaya, sangat bervariasi tergantung pada jenis reksa dana. Secara umum, rasio biaya untuk ETF adalah sekitar 0,16% untuk ETF indeks, yang dirancang untuk mengikuti indeks pasar tertentu. Sebagai perbandingan, rata-rata industri yang lebih luas, yang mencakup ETF dan reksa dana, cenderung lebih tinggi, sekitar 0,47%. Rasio biaya ini mencakup biaya operasional reksa dana, seperti biaya administrasi dan biaya pengelolaan portofolio.
Selain rasio biaya, investor juga dapat dikenakan komisi pialang atas perdagangan ETP dan ETF. Perlu diperhatikan bahwa investor umumnya dikenai biaya yang lebih rendah saat berinvestasi di ETF, dibandingkan dengan reksa dana. Namun, untuk meminimalkan biaya, investor dapat memilih reksa dana indeks dengan rasio biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana yang dikelola secara aktif.
Selain itu, investor harus mengevaluasi biaya-biaya yang terkait dengan pembelian dan penjualan ETF, dan memperhatikan biaya transparan dan biaya tersembunyi yang terkait dengan ETF yang mereka pilih.
Cara Memilih Antara ETP dan ETF
Pilihan antara ETP dan ETF sebagian besar terletak pada tujuan investasi, toleransi risiko, dan eksposur yang Anda inginkan. Tujuan investasi Anda secara signifikan memengaruhi pilihan antara ETP dan ETF, karena keduanya menentukan aset dasar atau acuan yang diikuti.
Toleransi risiko adalah faktor penting lainnya. ETF umumnya menawarkan opsi berisiko lebih rendah karena sifatnya yang terdiversifikasi dan biayanya yang lebih rendah, sehingga lebih menarik untuk investor dengan selera risiko lebih rendah. Di sisi lain, ETP tertentu, seperti produk leverage atau inverse, memiliki risiko yang lebih tinggi dan umumnya lebih cocok untuk investor yang bersedia menerima tingkat risiko yang lebih besar.
Eksposur yang diinginkan juga merupakan faktor penting dalam pemilihan ETP atau ETF, karena hal ini secara signifikan memengaruhi performa portofolio investor dalam berbagai kondisi pasar.
Keunggulan dan Kelemahan ETP vs. ETF
ETP dan ETF memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda, sehingga sangat penting untuk dapat membedakan keduanya secara akurat. ETF, yang merupakan bagian dari ETP, umumnya memberikan keuntungan seperti diversifikasi, likuiditas, dan efisiensi pajak. Dikenal dengan berbagai opsi investasi dan kemudahan perdagangannya, mirip dengan saham. Namun, beberapa jenis ETF mungkin dikenakan biaya tambahan disebabkan karena manajemen aktif atau strategi investasi khusus.
Di sisi lain, jenis ETP lainnya, seperti ETN atau ETC, dapat memiliki struktur biaya dan risiko yang berbeda. Meskipun juga menawarkan diversifikasi dan dapat menjadi efisien pajak, biaya perdagangan dan rasio biayanya dapat berbeda secara signifikan berdasarkan struktur spesifik dan aset dasar yang diikuti. Contoh, ETN mungkin memiliki biaya operasional yang lebih rendah tetapi memiliki risiko kredit, sedangkan ETC yang berfokus pada komoditas mungkin memiliki biaya penyimpanan dan penanganan tersendiri.
Penting untuk dicatat bahwa potensi dampak terhadap stabilitas pasar selama periode volatilitas dapat menjadi pertimbangan untuk ETF dan ETP lainnya, tergantung pada komposisi dan segmen pasar yang mereka targetkan.
Contoh Nyata ETP dan ETF
Untuk menjelaskan selengkapnya tentang berbagai konsep di atas, mari kita lihat beberapa contoh nyata.
SPDR® S&P 500® ETF Trust (SPY) yang diakui sebagai pionir ETF. ETF ini diperkenalkan pada 22 Januari 1993, dan menempati posisi sebagai ETF terbesar di pasar. SPY terstruktur untuk mereplikasi performa Indeks S&P 500®, memberikan akses kepada investor terhadap 500 perusahaan paling terkemuka dan mapan di pasar saham AS.
Belum lama ini,ETF spot Bitcoin telahdisetujui, menawarkan eksposur bagi investor kepada performaBitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia. ETF inovatif ini menyajikan beragam opsi investasi yang tersedia di dunia ETP dan ETF.
Potensi Risiko dan Imbalan
Sama seperti investasi lainnya, ETP dan ETF memiliki potensi risiko dan imbalan. Risiko pasar adalah kemungkinan ETP mengalami perubahan harga yang merugikan sebagai akibat dari volatilitas pasar, fluktuasi, dan berbagai risiko sosial ekonomi dan politik. ETP menanggung risiko atas aset yang diinvestasikan, seperti komoditas dan obligasi. Berbagai risiko ini melekat pada aset dasar, dan dapat berdampak pada performa ETP.
Investor juga harus memahami bahwa jika perusahaan emiten yang menerbitkan ETN menghadapi kesulitan keuangan, seperti kepailitan, mereka mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban pembayarannya, yang berpotensi membuat pemegang ETN mengalami penurunan nilai aset bersih secara signifikan atau investasi menjadi tidak berharga.
Namun demikian, potensi imbalannya juga dapat signifikan. Imbal hasil ETN umumnya terkait dengan performa indeks dasar atau acuan (setelah dikurangi biaya), menawarkan potensi imbal hasil yang menarik.
Ringkasan
Baik ETP maupun ETF menghadirkan cara efektif untuk mendiversifikasi portofolio investasi, keduanya memiliki karakteristik struktural, regulasi, dan perdagangan tersendiri. ETF, bagian dari ETP, umumnya disukai karena likuiditasnya dan beragam opsi berbiaya rendah, terutama untuk ETF indeks pasif.
Namun, kategori ETP yang lebih luas, yang terdiri dari produk seperti ETN dan ETC, menawarkan struktur yang beragam dan dapat memenuhi kebutuhan investasi spesifik dengan implikasi biaya dan profil risiko yang berbeda. Ketika memilih antara ETP atau ETF, sangat penting untuk sepenuhnya memahami tujuan investasi, toleransi risiko, dan eksposur pasar spesifik yang Anda inginkan, untuk memastikan bahwa pilihan Anda sesuai dengan strategi investasi Anda secara keseluruhan.