Topics Investasi

Kripto versus Saham: Manakah yang Lebih Baik untuk Diinvestasikan?

Pemula
Investasi
Perdagangan
15 de set de 2021

Penciptaan Bitcoin pada tahun 2019 membuat mata dunia celik akan keberadaan mata uang digital dan teknologi blockchain yang mendasarinya. Terkait kripto versus saham, para investor saham institusional pada awalnya menolak mata uang kripto dan memandangnya sebagai ‘pergerakan kaum pinggiran’. Padahal, itulah titik balik yang mengawali perkembangan pesat pasar mata uang kripto.

Meski namanya sudah cukup melambung, teknologi yang terbilang baru saja lahir ini tidak terbebas dari kontroversi. Sekalipun beberapa ahli memandang pasar kripto sebagai lindung nilai yang berharga bagi pasar keuangan tradisional, ada pula yang khawatir pasar kripto akan hancur dan menyeret pasar yang lebih luas bersamanya. 

Apa pun kontroversi yang bergaung, sejatinya dampak mata uang digital di pasar keuangan tidak dapat disangkal. Perdagangan kripto memenuhi kebutuhan serupa dengan perdagangan saham tradisional, seperti potensi untuk menumbuhkan kekayaan, seiring dengan meningkatnya jumlah investor yang menambahkan mata uang kripto ke dalam portofolio mereka. Menurut penelitian CNBC, setidaknya 1 dari 10 orang Amerika telah berinvestasi di kripto dewasa ini.

Perdagangan aset digital membuat investasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Semakin tinggi volatilitas, semakin banyak pula peluang yang potensial. Cobalah mengombinasikan perdagangan aset digital ini dengan perdagangan sepanjang waktu, leverage yang kompetitif, biaya yang rendah, dan volume perdagangan minimum yang juga rendah, niscaya Anda akan memahami alasan di balik bermunculannya banyak investor baru, pun alasan di balik beralhirnya trader saham berpengalaman ke ruang kripto. Secara khusus, artikel ini akan memaparkan persamaan dan perbedaan kripto dan saham, serta pro dan kontra yang timbul dari perdagangan kripto versus saham.

Apakah Membeli Kripto Sama dengan Membeli Saham? 

Membeli mata uang kripto sama saja dengan membeli saham, terutama karena pembeli sama-sama disesuaikan dengan penjual aset digital, dan harganya sama-sama ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Transaksi mata uang kripto dan saham sama-sama bisa dilakukan secara daring; investasi keduanya pun sama-sama bisa membangun maupun meruntuhkan kekayaan Anda.

Mata uang kripto dan saham bekerja dengan mekanisme yang sangat mirip. Jika pernah memperdagangkan saham atau valas, Anda akan merasa seperti di rumah sendiri saat menghadapi antarmuka pertukaran mata uang kripto mana pun. Meski analisis fundamental dari koin atau token mata uang kripto akan selalu berbeda dari faktor-faktor yang memengaruhi harga saham konvensional, pada umumnya mekanisme perdagangan dasar dan analisis teknis keduanya hampir sama. 

Misalnya, Anda dapat mengirimkan jenis pesanan yang serupa ke bursa di kedua pasar. Pesanan pasar keduanya akan sama-sama membeli atau menjual aset berdasarkan harga pasar yang berlaku saat ini. Selain itu, keduanya sama-sama memiliki pesanan terbatas meliputi harga jual atau beli yang sebelumnya telah ditentukan oleh trader, dan pesanan stop-loss (stop kerugian) yang memiliki konsep serupa dengan pesanan pasar. Artinya, pesanan hanya akan dieksekusi setelah tingkat harga yang telah ditentukan sebelumnya dipicu. 

Kesamaan lainnya ditunjukkan oleh perdagangan harian saham versus perdagangan spot mata uang kripto. Perdagangan harian berbasis pasar saham memanfaatkan pergerakan pasar jangka pendek untuk membeli dan menjual saham dalam satu hari perdagangan. Tidak jauh berbeda dengan itu, pasar mata uang kripto adalah ruang yang tidak pernah tutup. Artinya, strategi perdagangan jangka pendek yang sama juga digunakan dalam mata uang kripto, seperti strategi perdagangan intraday (swing trading, range trading, 

scalping, dan arbitrase). Volatilitas pasar merupakan kunci perdagangan harian yang menguntungkan dan likuiditas yang mendalam sejatinya lebih disukai; keduanya merupakan karakteristik dasar dari sebagian besar mata uang kripto.

Perbedaan Utama Antara Mata Uang Kripto dan Saham 

Pasar kripto tidak pernah menjanjikan keuntungan sebesar lebih dari 1.000% dalam hitungan minggu. Alih-alih, janji pengembalian jangka pendek yang substansial dan hambatan masuk yang rendahlah yang mampu memikat semakin banyak investor untuk berinvestasi di ruang kripto setelah membandingkannya dengan saham. Oleh karena mata uang kripto dapat diperdagangkan dalam unit pecahan, maka persyaratan masuknya pun rendah. Namun, selalu ingat bahwa potensi keuntungan yang besar dalam waktu singkat akan selalu berjalan beriringan dengan risiko yang tak kalah tingginya.

Stabilitas harga mata uang kripto tak ubahnya seperti roller coaster. Alhasil, banyak pakar industri yang menganggap kripto tak lebih dari aksi perjudian daripada investasi. Volatilitas harga ini dibagi dengan pasar saham dalam skala yang lebih kecil.

Perbedaan utama kripto dan saham bisa dilihat melalui lensa karakteristik berikut.

Masalah Likuiditas

Likuiditas adalah ukuran kemampuan Anda untuk membeli dan menjual aset sesuka hati di pasar mana pun. Dalam hal ini, pasar saham memiliki keunggulan karena volume perdagangannya lebih tinggi daripada pasar mata uang kripto. Artinya, pasar saham memiliki likuiditas yang lebih baik. Secara komparatif, pasar kripto memiliki jumlah trader aktif yang jauh lebih sedikit. Oleh karena itu, pasar kripto mungkin akan mengalami masalah likuiditas.

Namun, tidak semua mata uang kripto mengalami masalah likuiditas yang sama. Bitcoin merupakan mata uang digital paling likuid karena memiliki jumlah penjual dan pembeli terbanyak yang bersedia untuk berdagang.

Umumnya, koin dan token dengan kapitalisasi pasar yang rendah, serta bursa mata uang kripto yang lebih kecil, rentan menyebabkan masalah likuiditas bagi para investor besar. Alhasil, ketiganya tidak bisa diinvestasikan dan tidak disukai oleh investor. Masalah serupa juga bisa ditemukan dalam perdagangan saham, hanya ketika trader memperdagangkan saham sen (penny stock) di luar bursa atau bekerja sama dengan brokerage saham micro-cap.

Kepemilikan

Membeli unit dari saham yang diperdagangkan di pasar saham membuat pembeli memiliki ekuitas di dalam perusahaan yang bersangkutan. Sebagai pemegang ekuitas, investor berhak mendapatkan berbagai keuntungan, seperti keuntungan atau kerugian modal, dividen berdasarkan keuntungan, dan hak suara pemegang saham. Namun, jika saham dibeli melalui brokerage, maka secara teknis broker Andalah yang memiliki saham tersebut. Sangat sedikit investor yang repot-repot mencoba memiliki saham atas nama mereka.

Sementara itu, membeli mata uang kripto memungkinkan Anda untuk mentransfer kepemilikan akhir dari koin atau token kepada investor. Awalnya, mata uang kripto diperdagangkan secara khusus di bursa dan disimpan di dalam dompet bursa. Namun, Anda dapat mentransfernya ke perangkat keras (cold storage), yang umumnya lebih aman daripada dompet daring. Jika kunci kripto disimpan dengan aman, niscaya Anda tidak perlu mengkhawatirkan perantara yang diretas.

Volatilitas Tinggi

Satu kesamaan kripto dan saham adalah ketidakstabilan keduanya. Dengan fluktuasi harga yang sangat sulit diprediksi, hampir mustahil menentukan waktu yang tepat untuk masuk atau keluar dari perdagangan. Meski demikian, pasar saham memungkinkan investor dan trader untuk mengakses informasi perusahaan, yang dapat digunakan untuk mengelola perdagangan sekuritas mereka. Selain itu, pasar saham cenderung bertumbuh dalam jangka panjang meski pergerakan harganya reguler. 

Pasar saham hanya berfluktuasi selama rentang tetap di hari kerja. Sementara itu, pasar mata uang kripto tidak pernah tutup dan fluktuasinya dapat dipengaruhi oleh aset digital lain, kondisi yang terjadi di ruang kripto, serta pergerakan pasar saham global.

Dengan spektrum pengaruh yang sangat luas dalam waktu 24 jam penuh, secara otomatis mata uang kripto akan mengalami lebih banyak volatilitas daripada saham. Semakin tinggi volatilitas pasar, semakin rendah pula stabilitas harganya, dan kondisi tersebutlah yang membuat investor institusional enggan berinvestasi dalam mata uang kripto. Namun, kondisi tersebut juga mengindikasikan adanya peluang masuk dan keluar perdagangan yang lebih besar, lengkap dengan potensi mendapatkan keuntungan yang juga lebih tinggi.

Pasar Mata Uang Kripto Tidak Dibatasi

Pasar saham memiliki regulasinya sendiri; persyaratan margin pun sering kali dipantau secara ketat. Selain itu, adanya aturan terkait portofolio minimum pun mampu mencegah trader untuk menggunakan. 

Jika dibandingkan dengan pasar kripto, perdagangan derivatif mata uang kripto jelas lebih mudah untuk diakses daripada perdagangan margin pasar saham. Deposit minimum yang ditentukan oleh pertukaran derivatif terkemuka dunia pun hanyalah $1. Alhasil, perdagangan leverage bisa diakses dengan dana sekecil mungkin. Leverage di pasar kripto pun sangat bervariasi, dimulai dari 2x hingga 100x, atau bahkan bisa lebih pada beberapa bursa aset digital terkemuka.

Kurangnya Diversifikasi

Tujuan diversifikasi adalah untuk mempertahankan aset dengan kinerja yang berbeda berbeda di pasar yang juga beragam. Sebetulnya, saham menawarkan lebih sedikit diversifikasi daripada kripto, terutama karena pasar saham cenderung akan mengikuti kondisi perekonomian yang lebih luas. Berbagai faktor ekonomi seperti inflasi, kebijakan moneter, serta kebijakan ekonomi dapat berdampak pada saham dan obligasi. 

Sementara itu, rendahnya korelasi antara Bitcoin dan Ethereum dengan sekuritas dan pasar saham menjadikan investasi mata uang kripto sebagai strategi yang menarik untuk memperkaya portofolio. Harga sebagian besar mata uang kripto bergerak relatif terhadap koin yang memiliki stabilitas, seperti BTC dan ETH. Di sisi lain, saham menanggapi faktor ekonomi yang lebih luas, kinerja individu sektor dan perusahaan, serta penawaran dan permintaan yang saling terkait dari indeks, industri, dan jasa terkait.

Kripto versus Saham: Manakah yang Lebih Baik untuk Investasi Jangka Pendek?

Mata uang kripto adalah investasi jangka pendek yang menjanjikan, terutama karena potensi keuntungan yang ditawarkan cukup besar dalam waktu yang relatif singkat. Meski demikian, potensi kerugiannya pun cukup besar dalam waktu yang tak kalah singkatnya. Oleh karena imbal hasil rata-rata di pasar saham berada pada kisaran 10% per tahun, dapat diartikan bahwa Bitcoin merupakan aset dengan kinerja terbaik pada dekade ini, yaitu dengan rata-rata imbal hasil tahunan sebesar 230%.

Namun, selalu ingat bahwa aset digital dapat meningkat tajam dalam hitungan jam atau merosot drastis dalam hitungan menit, seperti skema pump-and-dump, misalnya. Tidak semua perdagangan menghasilkan imbal hasil yang stabil atau memberikan jaminan keuntungan yang menjanjikan. Namun, keadaan pasar mata uang kripto yang fluktuatif menjadikannya lahan ideal bagi day trader (trader harian) yang ingin mengenali pola dan tren, serta mengeklaim keuntungan langsung dari perdagangan yang dilakukan.

Kripto versus Saham: Manakah yang Lebih Baik untuk Investasi Jangka Panjang?

Stabilitas perdagangan pasar saham merupakan faktor terbesar yang menarik minat banyak investor jangka panjang. S&P 500, yang melacak 500 perusahaan publik besar dan terdaftar di Amerika Serikat sejak 1975, menunjukkan adanya 10 tahun kerugian dari total 46 tahun perdagangan. Namun, seiring berjalannya waktu, perdagangan pasar saham tetap terbukti mampu menghasilkan pertumbuhan portofolio jangka panjang.

Selain risiko sistemik dari volatilitas yang tinggi, pasar kripto juga menghadapi berbagai hambatan lain, seperti ketidakpastian aturan, adopsi arus utama yang lambat, serta ancaman keamanan siber. Terlepas dari seluruh risiko tersebut, investasi mata uang kripto tetap menguntungkan jika Anda mau melangkah dengan berhati-hati, serta meluangkan waktu dan tenaga untuk memahami kondisi pasar.

Metode yang perlu Anda lakukan saat berinvestasi di pasar kripto maupun pasar saham adalah bermain panjang dan stabil. Jika Anda bukan day trader (trader harian), sebaiknya hindari volatilitas jangka pendek di kedua pasar tersebut. 

Kesimpulan

Keahlian, strategi perdagangan, dan jumlah uang yang akan diinvestasikan sejatinya berpengaruh besar terhadap keputusan Anda dalam menentukan pasar yang dituju. Jika bisa disimpulkan, investasi saham sejatinya lebih cocok bagi mereka yang menginginkan pertumbuhan investasi terbatas dan dapat diprediksi dalam jangka waktu yang panjang dan volatilitas yang relatif rendah. Sementara itu, investasi mata uang kripto lebih cocok bagi mereka yang ingin melakukan diversifikasi dan mencari lindung nilai terhadap inflasi, serta berbagai faktor lain yang memengaruhi pasar keuangan secara menyeluruh.